Artikel
Dia Telah Berpulang Selamanya
oleh Dr. H. Chazim Maksalina, M.H.
Ketua Pengadilan Tinggi Agama Gorontalo
Kemarin 21 Mei 2025 Rabu yang kelabu bagi Mahkamah Agung dan peradilan di bawahnya, khususnya peradilan Agama. Yang Mulia Dr. H Abdul Manaf, M.H. berpulang meninggalkan kita untuk selamanya. Segala yang terkait dengan prosesi pengurusan dan pemakaman jenazah telah dilaksanakan secara kenegaraan dengan baik dan berjalan dengan hikmat.
Jejak Karir Beliau
Lahir di Bogor, 14 Juli 1958, Dr. Drs. H Abdul Manaf, M.H. memulai karir sebagai pegawai di Pengadilan Agama Bajawa, Nusa Tenggara Timur 1984. Dua tahun kemudian, ia resmi diangkat sebagai hakim di pengadilan yang sama. Kariernya terus menanjak: dari Wakil Ketua PA Bajawa (1988), Ketua PA Bajawa (1992), hingga dimutasi menjadi Ketua PA Karangasem, Bali, pada 1996.
Pada 2003, ia mulai bertugas di Pulau Jawa sebagai Wakil Ketua PA Jakarta Utara, kemudian menjadi Ketua pada tahun 2006. Dua tahun berikutnya, ia diangkat sebagai Hakim Tinggi di PTA Medan dan kemudian dipindah ke PTA Jakarta serta ditugaskan di Badan Pengawasan MA.
Di Badan Pengawasan MA, Dr. Drs. H Abdul Manaf, M.H. menjabat sebagai Inspektur Wilayah IV mulai 2012, dan pada tahun berikutnya menjabat Inspektur Wilayah III, sebelum akhirnya dilantik menjadi Dirjen Badilag pada 2015. Pada 2018, beliau diangkat menjadi Wakil Ketua PTA Surabaya dan puncak karirnya lolos sebagai Hakim Agung Kamar Agama MA di Mahkamah Agung RI.
Sosok yang Sederhana dan Rendah Hati
Sulit untuk menggambarkan sosok beliau, karena hampir semua sifat kebaikan melekat pada dirinya. Namun yang sangat menonjol beliau seorang yang humbel (rendah hati) dan hospitality (ramah). Kerendahan hati beliau, penulis rasakan langsung dari kehidupan sehari-hari dan pergaulannya.
Figur yang Mengagumkan
Penulis sungguh mengagumi beliau sekaligus merasa malu atas kebiasaan yang beliau tunjukkan pada penulis. Bagaimana seorang Hakim Agung yang jauh lebih senior dari penulis tetapi tanpa memandang jabatan beliau selalu mendahului menyapa dan mendoakan untuk kita. Penulis yakin hal yang sama pasti dilakukan kepada yang lain.
Catatan yang Tak Terlupakan
Hari Senin jam 07.38 tanggal 19 Mei 2025, penulis masih menerima chatting beliau dengan mendoakan kesehatan untuk penulis dan keluarga. Inilah yang penulis maksud beliau sosok yang sangat rendah hati. Setelah saya buka WA beliau kepada penulis, ternyata sejak 20 November 2022, beliau selalu mengirim WA mendoakan untuk kesehatan dan mendapatkan pertolongan kepada penulis.
Sungguh penulis merasa malu oleh karena beliau selalu lebih cepat dan mendahului memberi ucapan salam dan doa daripada penulis. Padahal beliau figur yang berkedudukan tinggi dan jauh di atas penulis baik senioritas apa lagi dari karir.
Dengan haru dan sedih penulis baca ulang WA beliau dari November 2022, WA doa tahun 3023, WA tahun 2024 dan pada bulan Mei ini beliau mengirim WA dua kali tanggal 4 Mei dan 19 Mei 2025. Dan ternyata itu adalah WA dan doa terakhir beliau untuk penulis dan keluarga.
Berikut WA beliau 5 Mei 2025 asli tanpa dikoreksi tulisan dan ejaannya; "Asww. Smg Allah sll menolong almukarrom dan kluara. Wasww". Dan yang tanggal 19 Mei 2025; "Asww. Smg Allah sll menganugrakn kesehatan kpd almukarrom dn kluarga. Wasww"
Penulis hanya bisa mendoakan semoga Allah membalas kebaikan Yang Mulia Dr. Abdul Manaf, M.H. dan menempatkan arwahnya di jannatu na'im mari kita hadiahkan alfatihah untuk beliau.
Wallahu a'lam bi showab
Allahumma sholli 'ala sayyidina Muhammad wa 'ala alihi wa sohbihi ajma'in